Yuk Sekolah!

Satu Pound Mentega

 Satu Pound Mentega



Dahulu, ada seorang penjual mentega tua yang sering barter satu pon mentega untuk satu pon roti kepada seorang pedagang. Setelah bertahun-tahun melakukan jual beli, suatu saat, si pedagang roti memutuskan untuk mengukur berat menteganya, apakah tepat satu pon.

Pedagang roti tersebut kemudian marah karena ternyata jumlah menteganya kurang, lalu melaporkan hal ini ke pengadilan. Si penjual mentega dicecar pertanyaan tentang bagaimana si penjual mentega mengukur berat satu pon.

Penjual mentega menjawab, “Aku memang tidak memiliki timbangan angka, tapi memiliki timbangan konvensional (jungkat jungkit).”

Hakim bertanya lagi, “Lalu bagaimana caranya kau tahu itu satu pon?”

Penjual mentega menjawab, “Aku selalu memberikan satu pon mentega dengan mencocokkan satu pon roti yang diberikan pedagang roti menggunakan timbanganku.”

Kepercayaan adalah hal yang sangat sulit didapatkan. Cerpen singkat tadi adalah contoh sempurna tentang bagaimana kamu harus jujur dalam bekerja. Jika kamu ingin orang lain jujur padamu, maka kamu juga harus menjadi orang yang jujur pula.

Menanam keburukan seperti si pedagang roti, hanya akan membuatmu rugi sendiri cepat atau lambat. Bayangkan saja, ia sampai memanggil polisi dan hakim, tapi ternyata ia sendiri biang keroknya sejak awal.

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

LPQ Izzatul Qur'an